SELAMA MENGORBIT di antara lingkar galaksi, teleskop Hubble yang meminjam nama astronom asal AS Edwin Hubble (1889–1953) sukses memotret serangkaian pemandangan semesta yang menakjubkan. Hubble berhasil menangkap gambar nebula Tarantula dan Butterfly yang berpendar kemerahmerahan.
Teleskop berbentuk sebuah silinder alumunium dengan lebar 4,3 m dan panjang 13 m ini juga berhasil menangkap gumpalan awan berpijar yang dikenal dengan nebula Carina.
Pada 2010 ini, teleskop Hubble menunjukkan taringnya. Teleskop yang setiap hari mengirimkan data 3–5 gigabytes ini mengawali 2010 dengan berhasil menangkap gambar suatu lingkaran galaksi yang terletak jutaan tahun cahaya dari bumi. Galaksi Biru, begitulah ilmuwan NASA menamai temuan Hubble di awal tahun ini. Galaksi dengan semburat biru itu ditemukan 13 miliar tahun setelah terjadinya ledakan dahsyat yang mengawali terbentuknya alam semesta atau Big Bang.
Kesimpulan sementara para ilmuwan NASA, Galaksi Biru mulai terbentuk sekitar 600 juta tahun lampau. Galaksi Biru memiliki luas yang tergolong mungil. Sesuai namanya, galaksi ini memancarkan cahaya biru yang kuat.Warna biru ini diperoleh dari percampuran elemen yang menyelimuti galaksi, yaitu hidrogen dan helium. Pada periode terbentuknya formasi galaksi modern,kedua elemen ini akan menimbulkan warna pelangi.
Sementara warna galaksi temuan Hubble tampil membiru. Itulah sebabnya para ilmuwan memperkirakan Galaksi Biru ini hadir jauh sebelum bintang-bintang besar terbentuk, perlahan meredup, dan akhirnya menjadi bintang mati. Kebanggaan NASA terhadap teleskop Hubble tidak berhenti sampai di sini.Beberapa pekan kemudian, teleskop Hubble berhasil merekam bintang berekor atau komet. Benda langit ini terlihat melintas dalam lingkar sabuk planet Mars dan Jupiter.
Prediksi astronom, komet ini lahir akibat tubrukan dua asteroid dalam jarak 90 juta mil dari bumi. Sesaat setelah tubrukan, lahirlah bintang berekor. Gas dan debu menyelimuti komet, lalu menimbulkan cahaya yang terang. Objek tangkapan Hubble ini dinamakan P/2010 A2. Bagi orang awam, komet yang melintas dalam cahaya kebiruan ini tentu indah. Analisis sementara astronom, dua asteroid yang mendahului lahirnya komet adalah asteroid yang sama dengan yang menabrak bumi 65 juta tahun lalu.
Asteroid ini memorak-porandakan kehidupan di bumi dan akhirnya memusnahkan dinosaurus. Hubble adalah perangkat yang istimewa, bukan saja dilihat dari kemampuan dan hasil temuannya, tetapi juga dari sejarah yang melekat pada teleskop ini. Sejarah Hubble dimulai pada 1946. Saat itu, astronom bernama Lyman Spitzer menulis sebuah catatan berjudul “Keuntungan Astronomi atas Penelitian Extraterrestrial (Alien)”.
Lewat catatan itu,Spitzer bicara tentang perangkat tertentu yang sanggup memetakan semesta. Dia ingin manusia mempelajari jagat raya dengan sudut pandang yang berbeda. Menurut Spitzer, teleskop mempunyai peluang untuk melaksanakan tugas ini. Catatan Spitzer tidak pernah diperbincangkan ilmuwan secara mendetail. Catatan Spitzer menjadi fenomenal saat Akademi Nasional Pengetahuan AS mengumumkan proyek terbarunya pada 1962.
Mereka berjanji bakal menciptakan sebuah teleskop yang sanggup memetakan jagat raya dan membantu ilmuwan memecahkan misteri semesta. Ikatan ilmuwan AS lantas menunjuk Spitzer sebagai kepala komite proyek tersebut.Namun,saat itu mereka belum punya rancangan apa pun. Akhirnya pemerintah mengajak Pusat Penerbangan Antariksa Marshall (MSFC) untuk mewujudkan teleskop impian.
MSFC bertanggung jawab atas rancangan, pembuatan hingga konstruksi tahap akhir.Sementara tanggung jawab atas operasi keantariksaan diserahkan kepada Institut Pengetahuan Teleskop Antariksa (STScI)
source link.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan coment bermanfaat dari artikel diatas, budayakan membaca sebelum bertanya. Terima kasih!