Begitu banyak fakta-fakta konspirasi dan ketidakadilan menyangkut PBB. Namun ada satu konspirasi PBB yang luput dari perhatian khalayak ramai yakni tentang rencana Konspirasi untuk mengurangi populasi dunia sehingga dunia ini hanya dihuni oleh 500 juta manusia. Hal ini berarti pengurangan sekitar 93% penduduk dunia.
Hal tersebut berangkat dari pemikiran bahwa dunia dengan segala kekayaan alamnya, dengan seluruh ekosistemnya, rantai makanannya, serta sistem alamiah yang ada, tidak akan sanggup untuk menopang kehidupan umat manusia sebanyak sekarang—sekitar 6 miliar orang—dengan baik. Untuk menciptakan satu dunia yang lebih baik, maka diperlukan pengurangan jumlah populasi umat manusia sebanyak 93%-nya atau dunia ini hanya mampu untuk menopang kehidupan 500 juta manusia.
Yang unik, Desember 2012 merupakan waku yang ditentukan oleh pihak Konspirasi untuk memulai program ini secara besar-besaran. Belum ada satu pun pihak yang mengetahui secara pasti mengapa Konspirasi mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012.
Salah satu forum internasional yang membahas masalah ini adalah pertemuan National Association of Nutrition Professional (NANP- 2005 Conference).
Dalam presentasinya yang berjudul “Codex and Nutricide’, Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation (bisa dilihat di www.HealthFreedomUSA.org) mengatakan, “…mereka yang menguasai makanan akan menguasai dunia… Mereka telah mengatakan pada tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius (http://www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp) secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak biru.
Di bawah ketentuan Codex, semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh satu-satunya perusahaan yakni Monsanto. Dan lebih jauh lagi, semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan.”
Dr. Laibow melanjutkan, “Menurut perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan—ini terdapat dalam panduan mineral dan vitamin mereka—ketika diimplementasikan pada 31 Desember 2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa.
Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2 miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi.”
Lantas, siapa yang akan tetap hidup—dalam bahasa Darwin, “Survival of the fittest”? Dr. Laibow berkata, “Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup.” sumber
kalau mau adil memang populasi manusia harus diturunkan. seharusnya ilmu pengetahuan digunakan untuk memperkuat/mempercepat/efisien bukannya malah mempermudah hidup dengan tujuan agar lebih banyak waktu untuk bermalas malas. membuat manusia semakin manja dan banyak penyakit, seandainya kita terlahir sebagai hewan misalkan harimau atau gajah, maka kita akan melihat keserakahan manusia menguasai planet bumi, menkapling tanah dan membagi bagikannya kepada seluruh manusia, dimana tanah untuk hewan-hewan? menggusur semua hewan dari hutan hanya sekedar untuk mengisi perut manusia dengan tanaman pangan? seharusnya manusia mengurangi populasinya sendiri, tidak perlu menggunakan cara alami seperti penyakit atau perang, cukup kendalikan kelahiran, kenapa? karena manusia memiliki akal dan budi, akal untuk berpikir yang membuat ekosistem tidak berdaya melawan manusia, tetapi budi di gunakan agar manusia rela meninggalkan keegoisan untuk memusnahkan (memakan habis) semua hewan dan tumbuhan sampai akhirnya manusia akan mati dengan sendirinya.
BalasHapuslo komen, gk usah banyak-banyak, Gak ad yang baca, kowokwokwkow
BalasHapusHahaha benar. Tapi kasihan deh
BalasHapusLW BER2 EMANG GOBLOOOOOOOKKKKKK..
BalasHapus