Kategori

Senin

Gowes Dari Wisata Wendit Menuju Pantai Balekambang & Pantai Sendang Biru

(Monster - Bego) (Gowes Tahes Komes)
(Wong Gendeng Kuwi Bebas) (Gowes Gila Tanpa Loading)
Rute Touring Start Wendit - Balekambang - Sendang Biru - Finish Wendit. Menempuh jarak 163km dalam 24jam nonstop.

Berdoa kepada Allah sebelum berangkat.

Diawali kesepakatan berempat, yaitu Robby Alamin, Praz Jasser, Dian, & saya sediri "TuanHantu"  selaku penulis, kami berempat sepakat melakukan perjalanan ini pada hari Rabu sekitar pukul 22.30 WIB pada tanggal 6 Maret 2019, berangkat pada malam tersebut. Kita merencanakan perjalanan ini dua minggu sebelumnya.

Jarak tempuh 163 Km dalam 24 jam. Nonstop tanpa tidur!

Semua perlu dipersiapkan secara matang karena kita akan menempuh perjalanan yang cukup jauh yaitu jarak tempuh sekitar 163 Km, dan ternyata perjalanan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 24jam nonstop, tanpa tidur!

Kita start dari daerah asal kami yaitu Wisata Wendit, Mangliawan dikarenakan domisili kami berada di sini. Jika kalian ingin mengenal Wisata Wendit, kunjungi laman saya di sini Monster - Bego Wendit River - Wisata Air di Desaku & Pasukan Kresek Tamasya di Pemandiam Wendit.

Berdoa sebelum melakukan perjalanan!

Rabu 22.30 WIB, kita sepakat berangkat hari itu dan melakukan doa sebelum melakukan perjalanan agar selamat sampai tujuan. Kami mengenakan pakaian jersey dan perlekapan gowes pada umumnya, namun kita membawa toolkit, alat untuk mengganti ban,  dan menambal ban.

Karena kita berangkat malam, maka kondisi lalu lintas jalan raya tidak terlalu padat, sehingga kita lebih nyaman dan tenang dalam mengayuh sepeda. Suasana malam saat melakukan perjalanan jauh bersama teman - teman dapat  memberikan dan menimbulkan sensasi bahagia & keistimewaan tersendiri bagi kami.

Suasana perjalanan sebelum turunnya hujan di malam hari.

Kamis 00.30 WIB, kita diguyur hujan saat memasuki perbatasan Kec. Gondanglegi dengan Kec. Bantur, kita tidak memakai jas hujan dikarenakan suhu tubuh panas saat gowes, maka air hujan tidak terasa dinginnya, padahal disaat malam hari tersebut mungkin bagi mereka yang tidak beraktivitas, udara malam akan menjadi sangat dingin apalagi diguyur hujan.

Kamis 01.50 WIB, kita mampir ke sebuah warung, dimana semua warung pada tutup, hanya warung ini saja yang buka, menyediakan berbagai camilan, mie instan rebus, minuman kopi, & minuman teh. Kami memesan minuman kopi & teh manis. Karena dalam kondisi basah karena kehujanan, minum yang hangat - hangat maka akan terasa lebih nikmat, mungkin itu yang disampaikan Robby kepada kita.

Kita kurang lebih 30 menit istirahat di warung lesehan ini. Setelah minum kopi dan teh manis, tubuh semakin hangat dan serasa berenergi kembali, lalu kita melanjutkan perjalanan lagi.

Berpose di depan warung sekitar Bantur, ini seperti warung lesehan ditengah hutan jati. 

Kamis 02.50 WIB, kita sudah sampai di pertigaan, dimana arah ke kanan menuju Pantai Ngliyep, dan arah lurus menuju Pantai Balekambang. Bisa kalian lihat, posisi kami berada di jalanan dalam kondisi hujan lebat. Sesuai tujuan, kami melanjutkan perjalanan mengambil jalur lurus menuju Pantai Balekambang.




Berada di pertigaan Balekambang & Ngliyep, hujan lebat

Hujan tertangkap camera

Kamis 03.15 WIB, dalam perjalanan kita memasuki wilayah pedesaan dan kadang - kadang melewati hutan, kondisi penerangan jalan yang kurang, membuat kita kadang tidak dapat menghindari jalan aspal yang berlubang, dan ternyata apa yang kita khawatirkan terjadi, roda depan roadbike milik Dian ban dalamnya pecah, karena tidak kuat meredam benturan akibat jalan aspal yang berlubang.

Dalam kondisi hujan, kita melakukan perbaikan dengan cara mengganti ban bagian dalam tersebut. kurang lebih 10 menit kita berhenti. Andaikan kita tidak membawa toolkit, dan alat tambal ban, mungkin perjalanan akan tertunda sampai matahari terbit. Maka bagi goweser, wajib membawa ban cadangan dan toolkit. Setelah mengganti ban, kita melanjutkan perjalanan dengan lebih hati - hati.

Mengganti ban dalam dengan yang baru. Kondisi hujan basah kuyup.

Mengganti ban karena bocor akibat jalan aspal yang berlubang. Pukul 03.15 WIB

Waktu menunjukkan pukul 03.15 WIB subuh.

Kamis 04.00 WIB, subuh kita sampai di Pantai Balekambang, harga tiket masuk Rp 15.000,/orang, kita mengira kalau loket tiket masuk tidak ada yang jaga saat itu, ternyata penjaga yang piket di loket tiket tersebut lumayan banyak. Seperti sebelumnya, di lokasi Pantai, hujannya semakin lebat.
Kita beristirahat tanpa tidur di teras depan kantor informasi, kita membawa nesting dan kompor portable, kita masak mie instan & membuat kopi manis. Nongkrong ditempat tersebut sampai jam 7 pagi.

Tiba di Pantai Balekambang pukul 04.00 WIB

Dian terlihat capek, tapi tetap semangat.

Meluncur di jalanan Balekambang

Kamis 07.00 WIB, hujan tadi malam tidak berhenti sampai saat itu, jadilah kita lanjut jalan - jalan dipantai dalam kondisi hujan - hujanan. Kita berselfi - ria sambil menikmati pemandangan pagi di pantai yang indah ini.

Tertulis sangat cantik

Dokumentasi yang istimewa

Dian & Roadbike tiada matinya, gas full jarak jauh! Amazing.

Melihat & menikmati ciptaan Allah memang tiada duanya. Bersyukur!

Tak perlu kau ragukan keindahan Pantai Balekambang

Heran banget! walaupun mendung, Pantai Balekambang tetap indah dan mempesona dipandang!

Sangat keren sekali saudara - saudara

Keceriaan ini memang indah & istimewa. Terima kasih untuk mbak yang memotret.

Petualangan yang menyenangkan di Pantai Balekambang

Kamis 08.10 WIB, kita meninggalkan Pantai Balekambang menuju Pantai Bajol Mati, kita akan melewati Jalur Linstas Selatan (JLS). Dimana jalur ini sangat indah dengan pemandangannya yang menyenangkan.

Di depan loket masuk, meninggalkan Pantai Balekambang menuju Pantai Bajol Mati

Kamis 09.15 WIB, kita sampai di depan Pantai Batu Bengkung, tapi kita hanya numpang selfi di Landmarknya saja. Karena tujuan kita setelah Pantai Balekambang adalah menuju ke Pantai Bajol Mati. Hujan sudah reda, namun tubuh dan pakaian basah kuyup.



Kamis 09.25 WIB, kita berhenti di pinggir jalan, dimana di lokasi ini adalah spot yang menarik untuk selfi, itu kata kebanyakan orang yang pernah melewati jalur ini. Salah satu netizen menanyakan kepada kami tentang perjalanan ini, dan jawaban mewakili semua teman.
Berikut percakapan singkat saya dengan seorang netizen yang kebetulan seorang bikers, sebagai berikut:
Netizen : "Apakah tidak capek melakukan perjalan gowes tanpa loading ke sini?..."
Aku : "Jelas sangat capek, Bang!... Karena ini perjalanan nonstop tanpa tidur sama sekali."
Netizen : "Ngapain capek-capek melakukan perjalan tersebut!?..."
Aku : "Ini adalah tantangan tersendiri bagi kami, karena hidup butuh sensasi & petualangan!"
Netizen : "Mantap, Bro!...."
Aku : "Terima kasih, Bang!..."

Spot selfi paling viral di Jalur Lintas Selatan (JLS) antara Balekambang - Sendang Biru.

Mengupas buah kedondong yang ditemukan berjatuhan dibawah pohon pinggir jalan.

Semangat yang tak terbendung, caption makan buah kedondong.

Perjalanan masih jauh, Gaess!

Kamis 09.35 WIB, kita sampai di Pantai Bajol Mati, saat masuk kita disambut landmark sesosok buaya besar seolah berjemur diatas batu. Saat kita masuk, kondisi pantai terlihat sepi & masuknya ke pantai ini gratis karena tidak ada penjagaan di loket tiket. Ombak pantai sangat tinggi terlihat jelas di bibir pantai, sekitar kurang lebih antara 3 s/d 4 meter ketinggian ombak. Disini tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena cukup berbahaya, jika nekat maka akan terseret arus ombak yang besar. Suasananya sangat sepi, mungkin karena bukan musim liburan. Kalian harus berkunjung kesini karena pemandangan disini sangat indah dan menarik. Lalu selesai selfi - selfi kita langsung meluncur ketujuan akhir, yaitu menuju Pantai Sendang Biru.

Landmark Pantai Bajol Mati
Pantai Bajol Mati, selfi rame-rame

Kondisi cuaca mendung di Pantai Bajul Mati

Robby tidak ingin kehilangan moment, selfi di Pantai Bajol Mati

Indahnya Pantai Bajol Mati, ombaknya sangat tinggi.

Kamis 10.05 WIB, kita melewati jembatan Bajol Mati, jembatan ini lumayan ikonic karena sering juga dipakai berselfi oleh orang-orang. Saat kami disini, kita sudah mulai kelaparan, jadilah kita mampir di warung dekat jembatan Bajol Mati ini. Perlu kalian ketahui, porsi makanan disini lumayan banyak bikin kenyang, dan harganya rata-rata per porsi adalah Rp. 10.000,- dan minumannya sekitar Rp. 3.000,-. Pelayanan dan makanannya sangat memuaskan, saya dan Robby memesan nasi pecel pakai lauk telor dadar, namun Pras & Dian memesan soto ayam kampung. Minuman yang kami pesan adalah minuman teh manis hangat.

Setelah kita kenyang dan bahagia, kita melanjutkan perjalanan lagi menuju Pantai Sendang Biru.

Mendekati jembatan Bajol Mati, arah menuju Pantai Sendang Biru

Mendung, namun tidak hujan. Lokasi di Jembatan Bajol Mati

Di jembatan Bajol Mati

Mampir ke Warung Lalapan, keadaan sudah sangat lapar!

Warung "Mbak Ciprutz" berlokasi didekat Jembatan Bajol Mati

Satu porsi makanan Rp. 10.000,-  Enak & sangat murah sekali. (Kamis, 7 Maret 2019).

Kamis 11.00 WIB kita sudah melewati Wana Goa Cina dan tiba di Pantai Teluk Asmara. Kondisi masih lumayan kuat untuk meneruskan perjalanan, apalagi tadi sudah makan kenyang. Maka kita dengan semangat melanjutkan perjalanan menuju Pantai Sendang Biru.

Didepan pintu masuk Wana Gua China, sengaja saya berhenti mengambil foto.

Didepan jalan menuju ke Pantai Teluk Asmara

Saya tanyakan kemereka  kuatkah? Mereka menjawab, lanjut!.... Mantap

Dipersimpangan jalan menuju ke arah Turen jika lurus, ke Sendang Biru jika belok kanan.

Kamis 11.30 WIB, kita tiba di Sendang Biru, kita tidak menuju ke lokasi pantai, namun kita langsung menuju ke tempat pelelangan ikan. Menurut saya di pelelangan ikan ini lebih menari dari pada pergi ke pantainya, jarak ke pantai lumayan dekat sekitar 200 meter dari tempat lelang ikan.

Kami berbelanja ikan disini, saya membeli 1kg ikan tuna, murah Rp 15.000/kg & membeli cumi-cumi Rp 20.000/kg. Teman-teman lainnya membeli tuna kisaran 2kg. Ternyata ikan seberat 2kg ini lumayan besar, karena membawa sepeda pancal, jadi lumayan ribet untuk membawa pulang, apa lagi beban 2kg lumayan menambah berat kayuhan sepeda! Tapi tidak apa-apa, demi membawa oleh - oleh untuk yang ada di rumah.

Kalian perlu tau, ikan yang kami bawa ini adalah ikan segar, otomatis ikan ini memberikan sensasi harum yang sangat amis, amis tersebut menemani kami disetiap perjalanan pulang.

Pantai Sendang Biru, lokasi di pelelangan ikan.

Disinilah capek sudah mulai terasa, Pantai Sendang Biru

Keindahan Pantai Sendang Biru memang sangat istimewa

Pesona alam Sendang Biru

Kalian tak akan pernah kecewa jika berwisata ke Pantai Sendang Biru

Perahu nelayan di Sendang Biru

Disini kita memutuskan untuk pergi jalan-jalan dan melihat ke dalam pasar ikan, apa yang kami temukan disana sangat menyenangkan, dimana pemandangan tersebut jarang kita lihat, benar saja! ikan hasil tangkapan nelayan yang dijual disini sungguh luar biasa, segar, besar, dan sangat amis menyenangkan.

Kalian tidak akan rugi untuk datang ke lokasi ini, dijamin mata dan perasaan kalian akan bahagia. Melihat ikan, jadi ingin memborongnya. Ikan ditempat kita di kota Malang sungguh sangat mahal, namun disini ikannya sangat murah meriah hehehehehe... Mungkin biaya transportasi yang membuat ikan laut di daerah kami menjadi mahal.

Pelelangan ikan Sendang Biru, ikannya segar banget!

Pengennya membeli yang ini, tapi gak akan mungkin bisa membawa pulang! Kebesaran!?!?

Belanja ikan tongkol & cumi-cumi di Pelelangan Ikan Sendang Biru

Mungkin lagi mikir, membawa beban tambahan 2kg dalam perjalanan pulang yang jauh! Apalagi nanti penuh tanjakan, apakah mampu & kuat!?!?!? Expresi wajah bingung.

Mbak ini cekatan sekali kalau berdagang. Dijamin 100% ikan segar.

Kamis 12.00 WIB, selesai berbelanja masing-masing membeli 2kg ikan, kami pun melakukan pengecekan pada sepeda masing-masing, pengecekan selesai bahwa tidak ada masalah dengan tunggangan sepeda kami, lalu kami melakukan packing dengan tambahan beban ikan pada sepeda kami. Robby, Pras, & saya masing - masing membawa ikan 2kg ditaruh di tas belakang, tapi kondisi Dian tidak membawa tas, maka kresek yang berisi ikan ditaruh diatas stang setir Roadbike, tidak praktis tapi lebih aman dan efisien. Namun rasanya membawa ikan 2kg terlihat ribet.

Bisa kalian bayangkan, dalam perjalanan pulang sekitar 79 Km, bau amis dari ikan menemani kami wkwkwkwkwk, sangat menyengat. Pulang membawa ikan 2kg, namun ikan tidak dapat dimasukkan kedalam tas, jadi posisi pulang ikan dibawa seperti foto dibawah ini

Ikan ditaruh ditas, namun tidak dapat dimasukkan kedalam, dikarenakan tas sudah penuh peralatan & perbekalan.
Catatan dalam perjalanan pulang banyak yang tidak terdokumentasikan dikarenakan memory penyimpanan hp saya sudah penuh, namun dalam perjalanan pulang dari Pantai Sendang Biru menuju Wendit, Desa Mangliawan, Malang, adalah saat dimana mental dan fisik sudah dalam titik penghabisan, bisa kalian bayangkan perjalanan yang ditempuh adalah 79 Km.

Keakuratan waktu dalam perjalanan pulang adalah perkiraan saja, sebenarnya ada hp yang masih bisa difungsikan untuk dokumentasi yaitu Hp milik Robby, namun apa daya. perjalanan pulang ini sangat - sangat terasa berat, menguras banyak energi dan pikiran, jadi sudah tidak terpikirkan untuk mendokumentasikan kejadian disetiap perjalanan! Namun kita akan menceritakan berdasarkan ingatan kami sesuai kejadian yang sebenarnya.

Kamis 13.00 WIB, kita melewati jalur pulang penuh tanjakan, pada saat itu persendian kaki benar-benar terasa ngilu, bisa kalian bayangkan, sama sekali tidak ada namanya sinar matahari yang bisa menghangatkan tubuh, setiap perjalanan cuaca sangat mendung, disertai gerimis rintik - rintik. Mungkin ini berkah, karena hujan lebih memudahkan perjalanan dari cuaca pada panas.

Perjalanan pulang melewati Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan. Kresek ungu ikan 2kg.

Wajah kelelahan, namun tetap ceria, lihat kresek ungu itu berisi ikan 2kg

Pertanian padi di daerah Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan

Kamis 13.30 WIB, kita sudah berada di daerah Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, disini kita sedikit merasa lega karena melihat dataran yang landai, namun setelah itu adalah tanjakan yang tak ada habisnya.

Kamis 14.30 WIB, disini kita benar - benar merasakan tekanan batin yang sangat mengesalkan, dimana jalur pulang, sama sekali tidak ada jalan yang menurun, semua jalur di depan mata adalah jalur menanjak, seolah tiada habisnya. Jika kalian membayangkan lebih imajinatif, ini bisa disebut siksaan perjalanan rute ini (Wendit-Balekambang-Sendang Biru-Wendit) adalah 2 kali beratnya jika dibandingkan dengan perjalanan gowes menuju Gunung Bromo (Pasar Tumpang - Gunung Bromo). Perjalanan saya ke Gunung Bromo gowes tanpa loading bisa anda kunjungi di link Jalur Edan Bersepeda ke Gunung Bromo.

Kamis 15.45 WIB, disuatu daerah kita memasuki wilayah yang bernama Desa Sumawe, kita mampir ke sebuah Masjid untuk menunaikan sholat, sholatnya diqoshor (Pengertian Shalat Jama' Dan Qashar - Shalat jama' adalah shalat yang dikumpulkan. Artinya dua shalat fardu dikerjakan pada satu waktu, misalnya shalat Dzuhur dan shalat Ashar dikerjakan pada waktu Dzuhur atau pada waktu Asar secara bersamaan.) dalam kondisi serba darurat, saya kadang tertawa geli, karena kondisi badan dan pakaian sudah basah kuyup, disini Pras sebelum mengambil air wudhu, dia mencuci jersey gowesnya agar bau amis dari ikan hilang. Sesudah mencuci baju, lalu baju yang masih basah langsung dia pakai lagi, lalu mengambil wudhu, dalam kondisi basah walau baju sudah diperas, Pras mengambil sarung lalu sholat. Heran dia kuat sekali menahan dingin, karena baju dilepas, dicuci, lalu dipakai lagi, maka akan terasa sekali dinginnya. Tapi saya, Robby, & Dian tidak berani mencuci baju yang dipakai takutnya kedinginan. kita tetap melakukan sholat dan alhamdulillah lancar.

Setelah sholat, kita beristirahat sejenak melemaskan kaki, namun Pras terlihat kedinginan! "Wwkwkwkwkw" kami pun tertawa melihat gaya parlente Pras yang seolah kuat menahan dingin. Sedingin yang dirasakan Pras, tetap saja kita semua juga basah kuyup.

Berapa jam yang kita lewati sudah diluar batas wajar, dimana kondisi tubuh sudah sangat kelelahan, kondisi kaki juga pada keriput karena kaos kaki selalu basah disetiap perjalanan, itu tidak dapat dihindari. Resiko apa yang akan kita hadapi disini selain tubuh kelelahan, yaitu penyakit jamur, gatal kulit, & kutu air. Semoga saja kita saat pulang tidak mengalami masalah kulit karena kondisi yang sangat lembab tersebut.

Kamis 16.15 WIB, kita melanjutkan perjalanan pulang.

Sekitar pukul 16.45 WIB, istirahat dipinggir jalan, sangat terasa sekali capeknya!

Kamis 17.00 WIB, kita memasuki wilayah jalur yang lumayan menurun. Kami mengira kita sudah memasuki wilayah Turen, namun Pras mengatakan jika kita masih jauh dari Turen. Gila sekali, padahal kita berharap saat memasuki jalan arteri, kita ternyata masih jauh perjalanannya!

Kamis 18.00 WIB, kita mampir di sebuah masjid yang lumayan besar dipinggir jalan untuk menunaikan sholat maghrib. Lagi-lagi saya lupa menanyakan daerah tersebut, mungkin nanti saya tanyakan kepada Pras, karena dia lebih paham daerah tersebut. Setelah menunaikan sholat sekitar 15 menit, lalu kita melanjutkan perjalanan. Diperjalanan ini kita tidak terlalu melewati jalur tanjakan, kebanyakan jalurnya adalah landai dan menurun, namun jarak tempuh perjalanannya masih sangat jauh untuk sampai ke rumah.

Kamis 19.00 WIB, kita tiba di Turen, kita mampir ke pasar membeli makanan jajanan Angsle, kacang hijau di pinggir jalan. Teman - teman memesan angsle panas, dan saya memesan satu mangkuk kacang hijau panas, harga relatif murah yaitu Rp 5000,-/porsi. Lumayan untuk menambah energi dan menghangatkan tubuh. Setelah kenyang kita melanjutkan perjalaan lagi, kondisi hari sudah sangat gelap karena memasuki waktu isya. Seperti perjalanan berangkat awal formasi bersepeda adalah Pras bagian depan no.1 karena kondisi lampu depan dia lumayan terang nyalanya, lalu Dian pada posisi no.2, lalu Robby pada posisi no.3 karena sepedanya tidak ada lampu penerangan sama sekali, lalu saya pada posisi paling belakang no.4 sebagai kontrol dan pengkordinasi dengan memakai lampu lengkap depan belakang agar lebih savety saat berkendara malam.

Formasi savety saat perjalanan memasuki malam hari, 1.Pras, 2.Dian, 3.Robby, 4.Yoga.

Foto dokumen terakhir dari perjalanan ini, di Pasar Turen membeli angsle.

Kamis 20.30 WIB, kita memasuki daerah Krebet, Bululawang. Kalian tahu saat kita memasuki daerah ini, rasanya muncul semangat lagi karena kita berfikir sebentar lagi sampai di rumah, namun ternyata perjalanan masih sangat jauh, namun kadang kita berhenti untuk melemaskan kaki yang kelelahan, dan setiap istirahat disaat malam ini, kadang saya tertidur tanpa sadar, waktu istirahat yang diambil antara 5 s/d 10 menit. Kata teman - teman saya selalu tidur saat istrahat, dan benar sekali sekitar 4x beristirahat dalam perjalanan, saya memang tertidur karena kelelahan, dan ternyata Pras juga sama tertidurnya. Benar - benar melelahkan.

 Biker pasti paham, nightride jarak jauh memang menyenangkan! Ini touring, Gaess!?!?

Suasana perjalanan di malam hari. Membuat kangen kebersamaan yang seperti ini

Kamis 21.30 WIB, kita masih dalam perjalanan dan sudah benar - benar kepayahan. Setiap tanjakan yang lumayan, kita tidak kuat untuk mengayuhnya, seperti biasa kita turun dan kita dorong sepedanya dengan berjalan. Benar - benar petualangan yang menyenangkan dan seru sekali.

Kamis 22.15 WIB, kita memasuki wilayah jalan Ki Ageng Gribik, rasa ngantuk memang sangat tidak bisa dihindari, namun kita berusaha melek!

Kamis 22.30 WIB, kita sampai di rumah dengan selamat. Misi sukses!


Update :

Rabu 20. 45 WIB, pada 14 Maret 2019 kita berkumpul di rumahnya Pras, kita sharing kejadian dan pengalanan perjalanan yang telah kami lewati tersebut. Laporan yang saya dapat adalah :

Pras mengalami sakit hingga 3 hari setelah melakukan perjalanan tersebut, kondisi dalam pemulihan, terakhir saya ketemu dia, kondisi kurang fit. Namun tetap semangat dan melakukan aktivitas dengan bahagia, mantap.

Dian melanjutkan aktivitas seperti biasa, ternyata dia juga dalam kondisi sakit pada persendian kaki, satu hari setelah perjalanan, dia bermain futsal, makin parah sakitnya, dan juga mengalami alergi selama 3 hari, kondisi sudah mulai membaik, namun dia mengeluh sakit jika bersepeda. Jelas sekali masih butuh istirahat untuk memperbaiki stamina. Sebenarnya Dian mengeluh cedera pada kaki saat di pantai Balekambang, namun tidak dia perdulikan. Kondisi terakhir dua sudah sehat.

Robby tidak terlalu parah namun dia merasakan nyeri di pantat, mungkin disini dialah yang paling kuat. Lebih sedikit mengalami cedera! Amazing.

Yoga (saya sendiri) setelah melakukan perjalanan, saya mengalami sakit 3 hari, paling parah pada persendian kaki sebelah kiri, butuh 2 hari istirahat agar kaki bisa digerakkan dengan normal. Sebenarnya kaki sebelak kiri sudah cedera saat perjalanan pulang dari gowes ke Gunung Bromo kemarin, namun tidak saya pedulikan seperti kondisi Dian, namun dalam perjalanan ini, sakit itu kambuh saat berada di pantai Balekambang! Kondisi terakhir saya sudah potong rambut & masih batuk pilek!

Foto Icang (Depan sendiri) Rabu 20. 45 WIB, pada 14 Maret 2019 kita berkumpul di rumahnya Pras, lalu dari kiri ke kanan, Dian, Pras (Pakai kerpus hitam), Yoga (saya pakai topi), & Robby (pakai jaket putih). 
Icang (Paling depan) telah menyelesaikan misi ke Bromo bersama saya! Cek : Gowes Gila Bromo

Lebih seru lagi silahkan cek ke Channel youtube TuanHantu

Episode 1

Episode 2

Episode 3 End

Terima kasih anda telah berkunjung ke Monster - Bego. Salam gowes mania! 

2 komentar:

  1. permisi min numpang share ya ^^
    Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di DEWAPK agen terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^_^

    BalasHapus

  2. admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa
    banyak kejutan menanti para temen sekalian
    cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
    ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA +855 9631562 ^^
    F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
    Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
    F4ns Bett1ng
    B0l4, C4sin0, s4bun9 4yam, T0gel dll.. dp50 wd50

    di tunggu pendaftaran nya ya para boskuu :D

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan coment bermanfaat dari artikel diatas, budayakan membaca sebelum bertanya. Terima kasih!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...