Laman

Sabtu

Badai Mengerikan Di Tata Surya Kita


Jika anda membayangkan bahwa badai di Bumi adalah hal yang sangat mengerikan, namun jika anda tahu bahwa di tata surya kita ada badai yang lebih mengerikan lagi. Anda akan sangat takjub dan taklut jika membayangkan berada di kondisi badai ini. Berikut adalah badai mengerikan di tata surya kita :



1. SATURN'S ROSE-TINTED STROM


Badai tak hanya menerjang Bumi, tapi juga di Saturnus. Bahkan lebih dahsyat dan bentuknya heksagonal. Petunjuk pertama keberadaan topan di sana terungkap saat satelit Voyager dikirim ke angkasa pada 1981. Sejak saat itu, pola berkecamuk di planet terbesar kedua di Tata Surya menjadi misteri bagi para ilmuwan. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bahkan mengatakan tidak ada badai lain seperti itu di galaksi kita.


Gambar-gambar tersebut diambil selama periode 10 jam pada 2012 . NASA baru saja selesai memproses sekitar 16 frame yang berbeda menjadi sebuah kolase yang menunjukkan pusaran menggelegak di planet itu. Dengan kecepatan angin mencapai 320 kilometer per jam, badai terjadi di wilayah planet itu selebar 32 ribu kilometer. Jauh lebih lebar dari dua kali diameter Bumi (12.742 km).

Selain bentuknya yang heksagonal, fitur menarik dari badai intergalaksi itu berbentuk mirip mawar merah seukuran benua Australia. di mata badai yang masih jadi misteri di kalangan ilmuwan.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebutnya sebagai 'Saturn’s Rose-Tinted Storm Panjangnya sekitar 2.000 km atau 20 kali rata-rata badai di Bumi. Sementara, kecepatannya diyakini mencapai empat kali lipat dari badai bumi.

Awan tipis nan terang di tepian badai berputar pada kecepatan 150 meter per detik. Badai dikurung oleh pola cuaca berbentuk segi enam yang misterius. Sebuah badai di Bumi biasanya berlangsung seminggu, tapi di sana berlangsung selama beberapa dekade dan siapa tahu mungkin berabad-abad." NASA berharap bisa menangkap gambaran badai lebih dekat pada 2017 ketika musim panas kembali ke daerah utara di Saturnus.



2. VENUS SOUTH POLAR VORTEX


Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit dilihat.

Venus mungkin terlihat indah dari Bumi, namun ternyata kondisi planet tersebut sungguh ganas untuk ditinggali manusia. Venus diketahui sebagai planet paling mengerikan di tata surya. Udaranya dapat membuat manusia keracunan. Tekanan udara di sana dapat mencapai 100 kali lebih besar dari bumi. Dan satu lagi, suhu di sana mencapai 475 derajat Celcius ditambah dengan sedikit kandung asal sulfat.

Pemandangan awan di Planet Venus tanpa badai.
Venus terkenal dengan atmosfernya yang berputar cepat. Satu kali putaran penuh kabarnya bisa terjadi setiap empat jam sekali. Ketika Venus Express tiba di planet ini pada 2006, mereka menemukan Sebuah badai berkecepatan rata-rata pada awan teratas mencapai sekitar 300 kilometer per jam.

Ilustrasi badai di Venus
Pengamatan terbaru mengungkap bahwa kecepatan badai angin rata-rata ini bisa mencapai hingga 400 kilometer per jam. "Ini merupakan peningkatan besar pada kecepatan angin yang sudah diketahui dalam atmosfer," jelas Igor Khatuntsev dari Space Research Institute di Moscow. Atmosfer Venus sangat berat, kerapatannya 30 kali kerapatan atmosfer bumi. Maka angin lembut saja sudah cukup menyebabkan timbulnya badai debu. Kira-kira 60 kilometer di atas permukaan terdapat awan abadi yang bagian atasnya terdiri dari hablur es dan titik-titik air pada bagian yang lebih rendah. Bilamana ada celah pada awan, maka langit yang terlihat akan bewarna pucat hijau kekuning-kuningan. Matahari yang jarang kelihatan di Venus bewarna merah bata. Badai hebat dapat mengaduk awan, tetapi hujan yang terjadi akan menguap di atmosfer yang kering dan panas sebelum sampai dekat tanah. 



3. GIANT STROM ON NEPTUNE


Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

Di planet Neptunus ada angin kencang menyusuri permukaan planet dengan kecepatan mengerikan. Aliran angin tersebut menghembuskan awan beku dari belahan utara planet menuju ke Great Dark Spot, sebuah titik di mana di tempat tersebut terdapat badai seukuran Bumi.


Gambaran angin di atas jelas melebihi dari apa yang dapat diterima oleh manusia. Begitu seseorang mendarat di Neptunus, ia akan langsung dirobek-robek dan lenyap oleh kencangnya angin di planet ini. Ini karena di Neptunus, sering terjadi angin beraliran kencang yang membentuk sebuah badai berkecapatan 2400 km per jam. Kecepatan ini merupakan dua kali kecepatan yang dibutuhkan untuk menembus kecepatan suara.

Masih menjadi misteri darimana sumber kencangnya angin di plnaet ini, padahal Neptunus merupakan planet terakhir di Tata Surya setelah Pluto dilepas statusnya sebagai planet ke-9. Sebagai bayangan, kecepatan maksimum mobil F1 adalah sekitar 300 km/jam, maka kecepatan angin di Neptunus adalah 8 kali kecepatan tersebut dan bayangkan lagi kecepatan itu menabrak kita.



4. THE DUST DEVIL STROMS ON MARS


Mars sebagai planet yang disebut-sebut sebagai planet dengan kemungkinan tinggi untuk ditinggali ternyata tidak seindah seperti yang dibayangkan. Walaupun memang ada kandungan oksigen di planet ini, ada masalah lain yang harus dihadapi yakni badai debu.

Badai debu di Mars merupakan yang paling mengerikan di tata surya kita. Badai debu itu membentuk sebuah topan setingi Gunung Everest dengan kecepatan 300 km per jam. Hal ini membuat topan tersebut dapat menyelimuti keseluruhan planet hanya dalam hitungan jam dan berlangsung selama beberapa hari. Selain itu berhati-hatilah dengan Hellas Basin, yakni lubang terdalam di Tata Surya yang ada di Mars, selain lubang ini sangat dalam, lubang ini juga penuh dengan debu dan menjadi sumber debu dari badai di Mars.

Ilmuwan menjelaskan fenomena badai debu besar di Mars. Planet merah tersebut diketahui memiliki lanskap tanah yang sangat kering dan sebagian besar diselimuti dengan debu.

Ilmuwan mengatakan, Mars memiliki badai global yang dapat menyebarkan debu itu hingga menutupi seluruh permukaan planet. Satelit yang mengorbit Mars melihat lapisan debu persisten yang mencapai ketinggian tertinggi. Dilansir Wired, Senin (28/1/2013), ketinggian debu ini bisa mencapai 30 sampai 50 kilometer di atas tanah. Ilmuwan sampai saat ini masih meneliti bagaimana debu-debu tersebut bisa muncul di Mars.


Ilmuwan telah memodelkan "badai debu roket", di mana badai tersebut mampu memunculkan petir di Mars. Badai tersebut memiliki kecepatan 100 kali lipat lebih cepat ketimbang badai biasa, serta mampu menerbangkan debu hingga mencapai atmosfer planet.

Menggunakan instrumen beresolusi tinggi, peneliti menunjukkan bahwa gumpalan debu dalam badai dapat dipanaskan oleh matahari. Dengan demikian, suhu di Mars dapat menghangat dengan cepat.Karena udara panas naik, maka area tertentu dapat menembakkan "roket debu" ke luar angkasa. "Transportasi vertikal begitu kuat," ungkap ilmuwan planet, Aymeric Spiga dari Institut Pierre Simon Laplace di Paris, Prancis.

Debu tersebut kabarnya dapat melesat dari dekat permukaan ke atmosfer di ketinggian 30 atau 40 kilometer. Kecepatan laju debu tersebut juga mencapai 10 meter per detik (22 mph)



5. THE GREAT RED SPOT STORMS ON JUPITER


Di belahan selatan Jupiter terdapat badai besar yang besarnya 2-3 kali Bumi,badai itu bernama Great Red Spot(GRS). Great Red Spot sudah ada sejak 300 Tahun lalu dan sampai sekarang badai monster ini belum berhenti.Badai ini ditemukan oleh Galileo Galilei di abad 17.Di dekat GRS ada badai yang lebih kecil(tetapi ukurannya sebesar Bumi) mendampingi GRS,badai itu bernama Red Jr.

Lingkaran adalah bentuk dari badai.
Great Red Spot adalah fitur yang paling terlihat di permukaan Jupiter,sebuah badai yang memiliki panjang sekitar 12.400 mil (20.000 kilometer) panjang dan lebar 7.500 mil (12.000 km) atau jika di bandingkan badai itu berukuran sekitar dua sampai tiga kali lebih besar dari Bumi.Angin di tepi ovalnya bisa mencapai hingga 425 mph (680 km / jam). Badai raksasa ini pertama kali tercatat pada tahun 1831, tetapi mungkin pertama kali ditemukan pada tahun 1665.

"Berdasarkan teori saat ini, Great Red Spot seharusnya menghilang setelah beberapa dekade," kata peneliti Pedram Hassanzadeh, seorang geophysical fluid dynamicist di Harvard University, mengatakan dalam sebuah pernyataan."Tapi sebaliknya,bintik ini sudah ada selama ratusan tahun."

Pusaran seperti Great Red Spot dapat menghilang karena banyak faktor.Sebagai contoh, gelombang dan turbulensi di dalam dan sekitar badai adalah energi angin.Ia juga kehilangan energi dengan memancarkan panas. Selain itu, Great Red Spot terletak di antara dua aliran jet yang kuat di atmosfer Jupiter yang mengalir dalam arah yang berlawanan dan dapat memperlambat putarannya.



3 komentar:

  1. keren gan :D btw ini artikel dari trit ane yang dikaskus juga kan :D hehehe
    sory gan, ane copas beberapa gambar di artikel ente buat di trit ane yak :D

    by ; wahyudit

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam gan! id ane di kaskus "KodokNgamuk" gan. ok sama2 gan. makasih yah! heheheheee

      Hapus
  2. badainya sangat mengerikan sekali gan ..

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan coment bermanfaat dari artikel diatas, budayakan membaca sebelum bertanya. Terima kasih!