Laman

Minggu

Mengingat Kematian Karena Kita Pasti Akan Mati


Diantara nikmat Allah kepada seorang hamba adalah nikmat Al Qur’an, yang diturunkan nya kitab yang mulia kepada nabi Muhammad, di dalamnya petunjuk, obat dari segala penyakit, di dalamnya nur, didalamnya rahmah untuk manusia semua. Di dalamnya ada perintah dan larangan, di dalamnya ada anjuran dan ancaman.

Diantara ayat yang mengingatkan kita kepada hari akhirat dialah ayat yang ada dalam surah Al Baqarah, ayat itu adalah firman Allah yang berbunyi, “bertaqwalah, takutlah kalian semua pada hari semuanya kembali kepada Allah, kemudian setiap jiwa dimatikan dengan apa yang dia peroleh sedangkan mereka tidak didzolimi”, ayat ini adalah satu ayat dari beberapa ayat dari al-Qur’an yang membuat gundah orang-orang yang soleh yang membuat cemas orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, yang merasakan was-was bagi ahli ibadah di jalan Allah Azza wa Jalla, ia ayat yang mengingatkan kita pada kehidupan yang baru yang belum kita rasakan, yaitu kehidupan akhirat.

Ayat ini mempunyai dua keadaan yang harus dihadapi oleh seorang hamba nanti di hari akhirat, keadaan pertama adalah keadaaan ketika dia sedang menjemput sakaratul maut, dan keadan kedua ketika dia berada di padang masyar, ketika ia bertemu dengan Allah azza wa jalla, dengan dosa yang ia perbuat atau pahala yang dia telah amalkan. Di dalam ayat ini mengingatkan kita akan kematian, ketika sakarat menjemput manusia, kematian hanya satu sekalipun berbilang bentuknya.

Kematian :

Seorang ibu sedang mengerang kesakitan hendak melahirkan anaknya, ketuban sudah pecah, darah sudah mengalir, wajah pucat pasi, tangan mulai mendingin, sang suami mulai mentalqin ketika dokter mengatakan bahwa kehamilan tersebut harus diselesaikan dengan operasi. Seorang ibu yang datang ketika kakinya mulai mendingin detik-detik itulah sakaratul maut sedang menjemputnya. Tidak ada kebahagiaan kecuali kebahagiaan kebaikan yang telah ia perbuat di dunia, tidak ada yang berguna dari harta yang ia kumpulkan dari dunia yang ia kembangkan, yang teringat adalah kalimat Laailahailallah, kalimat Laailahailallah dari mulut kerabat yang kadang-kadang ia sadar kadang-kadang ia tidak mengingatnya lagi.

Kadangkala kematian menjemput seorang hamba dengan sakit yang sudah lama, ketika sang dokter juga telah mengangkat tangannya untuk pengobatan tersebut, komplikasi di dalam sakitnya, tidak bisa diberikan obat lagi, obat yang dimasukkan berlawanan pula dengan penyakit yang satu lagi, penyakit yang satu mau disembuhkan obat itu juga bertentangan dengan penyakit yang satu, tiba-tiba ia hanya menunggu kematian, hanya menunggu ajal tatkala itulah manusia sadar bahwa dia akan bertemu dengan Allah azza wa jalla….mana amal? Mana perbuatan? Mana ibadah yang Allah telah berikan kesempatan? Mana masa muda? Mana kelapangan dan kelongaran di dalam beribadah kepada Allah, yang ada pada waktu itu adalah kalimat Laailahailallah…

Ketika seseorang berangkat dari rumah menuju kegiatan seharinya, ia mendapatkan musibah, tabrakan menghadangnya, kepala pecah, badan patah-patah, kemudian dibawa oleh ambulan, antara sadar atau tidak darahnya juga telah mengalir, di saat itulah sakaratul maut menjemput, dan itu akan dialami oleh semua manusia, semua makhluk!

Wahai manusia!! Pahamkah bahwa kita semua akan menghadapi sakaratul maut??

Piermario Morosini death
Lihatlah ketika seseorang mulai dijemput oleh malaikat, terlihat dari kakinya, malaikat mulai mencabut nyawanya dari ubun-ubun, kemudian lepaslah nyawa tersebut berawal dari kakinya, sakitnya tidak tertahankan, hanya saja orang-orang yang dicabut nyawanya tersebut tidak berbicara, karena tidak ada lagi pembicaraan, kemudian mulailah mati kakinya sampai pinggulnya yang ada hanya gerakan kecil menyentuh tangan kerabatnya, kemudian orang-orang mulai mentalqin nya; Laailahailallah…


1. Ketika itu seorang hamba akan merasakan firman Allah tersebut, “ takutlah kalian suatu hari yang kalian semua akan kembali kepada Allah” mana kecantikan? Mana keindahan? Hilang..sirna..musnah.. Mana kekayaan? Mana harta melimpah? Semuanya tidak lagi tepikirkan. Tidak terpikirkan kecuali amal sholeh, kemudian ketika mata sudah mengikuti ruh, setelah mata mengikuti ruh nyawa pun melihat badan. Ditangisi oleh sanak kerabat, ditangisi oleh suami, ditangisi oleh anak-anak….”duhai ibu….”Ruh melihatnya, dan diangkat menuju Allah azza wa jalla, ruh yang menggambarkan amal kebaikan atau amal keburukan. Ketika ruh tersebut mempunyai amal sholeh maka ia kan berbau harum. Akan tetapi yang dominan adalah amal tholeh (baca : amal keburukan) maka dia berbau busuk, menyakiti makhluk-makhluk yang ada di langit sehingga semuanya tersiksa.


2. Kemudian mereka, penduduk dunia mulai memandikan, mengkafani badan tersebut, sedangkan anda didalam kesendirian di atas kesedihan dan penyesalan. Mulailah berkumpul semua saudara, datang untuk menjenguk dan ,bertakziah katanya, bertakziah untuk menghibur yang ditinggal, akan tetapi entah tidak bisa lagi menghibur bagi orang yang akan berangkat.


3. Kemudian dia pun berangkat, di atas keranda dia dimasukkan, diletakkan, kemudian berbondong-bondong pula orang mengantarkan nya ke tempat pembaringan terakhir, rumah masa depan yang kelak kita semua pasti akan menempatinya. Ketika itulah dia akan merasakan keterasingan yang sangat, saat orang-orang telah meletakkan ia di dalam lahat, dalam kesendirian, dalam kesunyian, ketika bertemu kaki dengan kaki, bertemu betis dengan betis, di alam kubur kemudian di masukkan, ditimbun dengan tanah, kemudian berdoalah orang yang berdoa, berbicaralah orang yang berbicara, ada yang khusyuk di dalam doanya ada yang tidak, akan tetapi apa pedulinya dia akan bertemu dengan Allah azza wa jalla.


4. Maka ketika semua orang telah meninggalkannya, semua kesedihan telah hilang bagi orang-orang yang meninggalkannya, tinggalah ia dalam kesendirian, sebagaimana kalian diciptakan dalam kesendirian, begitu juga kalian akan datang dengan kesendirian. Kemudian teringatlah manusia akan amalnya, teringat manusia akan perbuatannya, dalam sendiri, dalam kegelapan lahat, dalam kegelapan malam tidak ada yang menyapa.

Saat itulah ia akan teringat akan amal yang dia telah perbuat. Jika seandainya dia memiliki amal sholeh, maka Allah jadikan amal sholeh tersebut sebagai teman yang akan menghiburnya sampai hari kiamat, akan tetapi seandainya dia tidak memiliki kecuali amal tholeh, maka dia akan ditemani dengan seseorang yang buruk wajahnya, yang menakutkan, yang mengerikan, baunya yang sangat menusuk hidung, dan menceritakan tentang cerita adzab, cerita yang menakutkan dalam kesendiriannya, “siapa engkau?” amal maksiat itu datang, dalam bentuk yang sangat menakutkan, dalam bentuk yang morat-marit, “siapa engkau wahai fulan?” maka orang tersebut mengatakan, “akulah amal maksiat yang telah engkau perbuat di dunia.” Maka terjadilah sesuatu yang menakutkan bagi hamba tersebut, yaitu ditemani oleh makhluk yang sangat mengerikan di dalam kesendirian sampai hari kiamat. Kalau seandainya ia dalam keadaan baik maka Allah nampakkan surga, Allah bukakan pintu surga untuknya kemudian ia melihatnya, sehingga ia terhibur. Akan tetapi jika seandainya ia beramal buruk, maka Allah bukakan untuknya pintu neraka sehingga ia melihatnya, melihat besi-besi nya, melihat cambuknya, melihat segala adzab, mendengar semua teriakan, melihat panasnya api dan segalanya, yang diberikan kepada mereka pada setiap pagi dan sore hari, sampai hari kiamat.


5. Pada hari kiamat, maka dia dibangkitkan oleh Allah, dengan tiupan sangkakala, semuanya terkejut, semuanya kebingungan tidak mengerti apa yang harus diperbuat, kemudian berkumpullah semua manusia dari zaman nabi adam hingga akhir zaman. Berkumpul dalam keadaan tidak berpakaian, tidak berkhitan, tidak menggunakan sandal, dia menengok ke kiri dan ke kanan tidak ada teman, tidak pula saudara, tidak ada siapa-siapa. Tiba-tiba di kebingungan dalam jumlah ribuan tahun dia berdiri tidak tahu apa yang dia perbuat, tiba-tiba Allah memanggilnya, “wahai fulan bin fulan, bangkitkah, berdirilah, datanglah engkau ke depan untuk menjawab semua pertanggung jawaban yang telah kau perbuat…

Datanglah hamba tersebut….di jutaan orang, di milyaran orang datang di padang mahsyar, di hadapan Allah azza wa jalla….di ribuan malaikatnya, di hadapan semua makhluk Allah azza wa jalla.

Kemudian Allah mengatakan, “wahai fulan kebaikan apa yang telah engkau berikan kepada kami, amal soleh apa yang telah engkau lakukan kepada kami, hari ini adalah hari pembalasan…bagi orang yang baik, dia akan mendapatkan kebaikan, bagi orang yang buruk dia akan mendapatkan keburukan.


6. Maka tertunduklah orang yang berdosa tesebut, meneteslah air matanya…tidak ada lagi air mata yang tersisa, kesedihan yang teramat sangat, kemudian dia mengatakan, “wahai Rabb, hari-hari ku telah aku sia-sia kan di dalam beribadah kepada-Mu, hari mudaku aku berikan kepada maksiat terhadap-Mu, aku halalkan yang haram, dan aku haramkan yang halal, aku tinggalkan semua perintah-Mu, aku lakukan semua larangan-Mu, aku tidak peduli dengan semua ketaatan, dan aku lakukan semua kemaksiatan…jikalau seandainya engkau tanya tentang wajahku, mataku maka dia telah melakukan dan tlah melihat semua maksiat pada jalan-Mu, tidak dia pergunakan untuk melihat Al-Qur’an, untuk melihat sunnah Rasul-Mu, tidak dia pergunakan untuk menatap si fakir…malah ia pergunakan untuk maksiat kepada-Mu,…. adapun mulut ku ya Rabb…maka aku gunakan untuk ghibah, untuk namimah…tidak aku pergunakan untuk membaca Al-Qur’an, tidak aku gunakan untuk bertasbih dan bedzikir, tidak aku gunakan untuk berdakwah, untuk mengajak kepada kebaikan, mulutku selalu dikotori dengan dunia, dengan hawa, dengan kehendak yang tidak pernah habis, bahkan juga mencela saudara-saudara sesama muslim…adapun tanganku ya Rabb, maka aku telah meraba seluruh maksiat yang engkau larang, maka aku telah melakukan yang Engkau haramkan…adapun kakiku ya Rabb, maka sesungguhnya aku telah hadapkan ia kepada maksiat, aku tidak pernah langkahkan ke masjid, tidak pernah datang ke majelis ta’lim, aku langkahkan kepada tempat-tempat kemurkaan….adapun hatiku, maka aku telah selewengkan, dan aku telah alihkan yang seharusnya aku letakkan pada ketaatan kepada-Mu, sehingga aku taat kepada syaitan, taat kepada hawa nafsu, taat kepada akal pikiranku, aku menuruti semua yang diinginkan oleh manusia akan tetapi tidak pernah menuruti apa yang diperintah-Mu…..
Apa kata Allah kepada hamba yang seperti itu, “ya malaikat-Ku….ambillah dia, ambil.., seret dia dan ikat dia dengan besi, sesungguhnya telah besar kemurkaan-Ku, kepada orang yang tidak pernah mengerti akan hak-Ku, masukkan ia ke dalam neraka…”


7. Maka datanglah malaikat dan menyeret dia seperti menyeretnya seorang kriminal, dengan sekencang-kencangnya…dengan besi dan ikatan yang sangat panjang, yang panjangnya 70 depa kemudian dilemparkan ke neraka jahannam, dia terjatuh ke lembah yang gelap tersebut, dia terbentur di tingkat-tingkatnya, kemudian ia berteriak tetapi tidak ada yang mendengar teriakannya….itu di padang masyar, bagi orang yang telah memenuhi hari-harinya dengan maksiat kepada Allah azza wa jalla…


8. Bagaimana orang yang melakukan ibadah kepada Allah, hari-hari yang ia telah isi dengan kebaikan…ketika di padang masyar maka didatangkan ia, di panggil pada seluruh pendengaran manusia, “wahai fulan ibnu fulan majulah ke depan” maka datanglah dia menghadap kepada Allah azza wa jalla, lalu Allah mengatakan, “wahai fulan kebaikan apa yang telah engkau lakukan?” kemudian ia mengatakan, “wahai Rabb ku, sesungguhnya aku hidup dan Engkaulah yang Maha melihat, Engkaulah yang memperhatikanku, Engkaulah yang mentela’ah gerak-gerikku, Engkaulah yang tahu semuanya, aku telah jadikan hidup dan matiku hanya untuk-Mu ya Rabb….aku tidak berbuat kecuali apa yang Engkau kehendaki, aku taati semua perintah-Mu, aku jauhi semua larangan-Mu, dan aku berserah diri kepada-Mu…..maka saksikanlah sesungguhnya aku perbuat hal itu hanya untuk hari ini, keletihan, kesedihan yang aku rasakan di dunia, untuk hari dimana Engkau mempertanyakan dan meminta pertanggung jawaban…..” ketika itu disaksikan kebenaran kesaksiannya oleh para malaikat, kemudian Allah mengatakan, “wahai malaikatKu bawalah dia, tuntun dia ke surga-Ku yang tidak aku peruntukkan kecuali untuk orang-orang semisalnya, wahai malaikat-ku sebagaimana dirinya telah bersih maka masukkan ke surga yang memang layak dan memang telah aku peruntukkan kepada orang-orang yang bersih, sebagaimana ia bertaqwa, maka dia adalah perkampungan orang bertaqwa…di saat itu berkatalah jiwa, “selamat wahai jiwa yang engkau telah berletih, yang engkau telah merasakan kesedihan di dunia, dan ini adalah harinya, hari engkau berbahagia yang tidak ada kesedihan lagi, hari ini engkau tertawa yang sebelumnya engkau menangis karena bersabar pada ibadah kepada Allah azza wa jalla….


9. Hari ini rasakan kenikmatannya, habiskan semua kenikmatan yang tiada habisnya…masuklah ia kedalam surga, surga Allah, yang diperuntukkan untuk orang-orang abror….sesungguhnya orang-orang yang baik dia akan mendapatkan surga na’im, sesungguhnya orang-orang yang buruk dia akan mendapatkan neraka jahim….barangsiapa yang beramal walaupun sebesar biji dzarrah dari kebaikan dia akan melihatnya, dan barangsiapa yang beramal walaupun sebesar biji dzarrah dari keburukan dia pasti akan melihatnya...maka berbahagialah orang yang bertaqwa….


10. Maka bertaqwalah kepada Allah azza wa jalla, maka persiapkanlah hari itu. Orang yang tidak pernah mempersiapkan hari itu, orang yang tidak pernah merasakan perhatian terhadap hari itu maka dia akan mendapatkan kesedihan yang sangat, sesungguhnya dunia dengan akhirat adalah hal yang berlawanan, sesungguhnya orang yang tertawa di dunia dia adalah orang yang menangis di akhirat, sebaliknya orang yang menangis di dunia dialah orang yang akan tertawa di akhirat….

Maka bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya surga tidaklah diperoleh kecuali dengan keletihan dan kesedihan…..maka beribadahlah, beramallah, pastikan tujuan….

Sesungguhnya barangsiapa yang takut, tentu dia akan mempersegerakan untuk berpulang, dia tidak berleha-leha di pertengahan, dia tidak bermain-main di tengah jalan…..dan berhati-hatilah suatu hari, kita semua akan kembali kepada Allah azza wa jalla…..


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan coment bermanfaat dari artikel diatas, budayakan membaca sebelum bertanya. Terima kasih!